1.1 Matahari - Sumber Energi Utama
Semua
makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia perlu energi untuk
pertumbuhan, melakukan kegiatan-kegiatan dan sejenisnya. Sumber energi utama untuk semua makhluk hidup di bumi adalah
matahari. Tanpa matahari tidak ada kehidupan. Matahari memancarkan sinar terus
menerus ke bumi, yang pada dasarnya sinar tersebut mengalami proses diterima
dan dipantulkan. Karena itu dapat diketahui bahwa sinar matahari merupakan arus
energi yang dipancarkan bagi kehidupan.
Selain
itu matahari juga merupakan sumber energi dalam proses-proses alami yang
terjadi di lingkungan hidup:
- Sinar matahari membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia.
- Sinar matahari menyebabkan terjadinya angin. Perbedaan panas di permukaan bumi mempengaruhi suhu dan tekanan udara di atmosfer, sehingga terjadi aliran udara dan angin.
- Sinar matahari menyebabkan terjadinya Siklus Air. Sinar matahari merupakan sumber energi bagi siklus air. Dalam hal ini sinar matahari menyebabkan penguapan air yang terdapat di sungai, danau dan laut. Air menguap dan menjadi awan. Awan tersebut terbawa angin dan akhirnya jatuh lagi sebagai hujan. Begitu seterusnya proses terjadinya siklus air.
- Sinar matahari menyediakan beberapa sumber energi lain, seperti minyak bumi, batu bara, tenaga air.
2. PEMANFAATAN ENERGI
Terdapat
bermacam-macam bentuk energi yaitu:
energi cahaya, energi panas, energi gerak, energi listrik, dan energi kimia.
Contoh:
- Energi cahaya (cahaya dan sinar yang tidak kelihatan): adalah energi yang sangat kuat, misalnya sinar laser, sinar radioaktif. Energi sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik.
- Energi kimia: adalah energi yang tersimpan dalam bahan bakar atau bahan makanan. Bila minyak bumi (bahan bakar) dibakar, energi kimia dalam minyak bumi berubah menjadi energi panas dan energi cahaya.
- Energi gerak: adalah energi yang dimiliki oleh benda bergerak. Angin adalah udara yang bergerak. Angin dapat menumbangkan pohon. Energi angin, misalnya dapat memutar kincir dan menggerakkan kapal layar.
Untuk
mendapatkan bentuk energi yang sesuai dengan kebutuhan, manusia harus merubah
satu bentuk energi ke bentuk lainnya.
Menggunakan
sumber-sumber energi, misalnya kayu bakar, batu bara yang terdapat di alam,
merupakan contoh perubahan satu bentuk energi ke bentuk lain.
Dengan
kata lain, energi selalu mengalami perubahan bentuk saat dipergunakan.
Misalnya, dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): untuk mendapatkan energi
listrik harus dilakukan perubahan bentuk energi, yaitu energi gerak, dari
tenaga air menjadi energi listrik.
Contoh
lain: untuk memasak makanan diperlukan panas. Untuk mendapatkan panas, juga
harus dilakukan perubahan bentuk energi, yaitu dari energi kimia (sumber energi
gas bumi atau kayu bakar) menjadi energi panas.
sesuai
dengan hukum alam, bahwa setiap perubahan energi selalu disertai kerugian
energi. Kerugian energi dimaksudkan sebagai energi panas yang timbulnya tidak
dikehendaki akibat perubahan energi. Misalnya, sebuah bola lampu tidak hanya
menghasilkan cahaya, melainkan juga panas.
Sebuah
motor selain menghasilkan kerja mekanik, juga menimbulkan kebisingan dan panas.
Sumber
energi merupakan salah satu sumber daya alam. Sumber daya alam dapat dibagi
dalam 2 kelompok yaitu sumber daya alam terbarui dan sumber daya alam tak
terbarui. Sumber energi juga dapat dikelompokkan sebagai Sumber Energi Terbarui dan Sumber
Energi Tak Terbarui.
2.1 Sumber Energi Terbarui
Sumber energi terbarui dapat
digunakan tanpa batas waktu dan tidak akan pernah habis karena dapat dipulihkan
dalam waktu relatif singkat, misalnya. tenaga air (karena terjadinya siklus
air) atau panas bumi dan sinar matahari langsung.
Tenaga
Air
Air
yang mengalir dapat digunakan sebagai sumber energi guna mendapatkan energi
gerak (kincir air) atau energi listrik (PLTA).
Pada
pembangkit listrik tenaga air, sebuah turbin yang dialiri air dapat
mengaktifkan sebuah generator, yang menghasilkan energi listrik.
Untuk PLTA yang dapat menghasilkan energi
listrik besar, harus dibuat sebuah bendungan air dengan dalam bentuk sebuah
danau yang dapat menampung banyak air , sehingga mampu menggerakkan sebuah
turbin. Keuntungan dari pembuatan bendungan adalah untuk memperbesar volume air
yang digunakan menggerakkan turbin, karenanya energi listrik yang dihasilkan
juga besar. Sedangkan untuk membuat bendungan, terkadang harus dilakukan
penggusuran lahan maupun pemukiman. penduduk.
Di Indonesia terdapat berlimpah-limpah sumber energi tenaga air yang sebagian besar sudah digunakan di Pulau Jawa, di mana kapasitas penggunaannya tidak dapat lagi ditingkatkan. Sedangkan di Irian Jaya dengan tingkat kebutuhan masih sedikit, memiliki sumber energi tenaga air yang sangat besar. Hal ini menimbulkan masalah bagi Indonesia, karena di satu pihak terdapat tingkat kebutuhan yang tinggi sedangkan sumber energi tenaga air terbatas (mis. Pulau Jawa), dan di pihak lain terdapat sumber energi melimpah dengan tingkat kebutuhan rendah (mis. Irian Jaya).
Gambar 1. Sumber-sumber Energi Terbarui
Panas Bumi
Panas
bumi adalah sumber energi yang berasal dari dalam perut bumi. Secara alami, di
dalam bumi terdapat energi panas yang mengalir (magma) ke permukaan bumi dimana
terdapat gunung berapi.
Jadi
panas bumi ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk uap panas yang langsung dapat
digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP).
Panas
bumi adalah sumber energi yang tidak dapat dipindahkan (dialirkan), karena itu PLTP harus dibangun di daerah dimana
terdapat gunung berapi.
Di
Indonesia terdapat banyak gunung berapi, oleh karena itu sangat tepat bila
digunakan panas bumi sebagai sumber energi.
Gambar 2. Pemanfaatan Panas Bumi
Tenaga
Angin
Tenaga
angin dapat dimanfaatkan, misalnya untuk mendorong kapal layar, menggerakkan
mesin atau untuk menghasilkan energi listrik (misalnya, kincir angin).
Untuk
menggerakkan kincir angin diperlukan kecepatan angin rata-rata 4 m/s dalam setahun.
Di Indonesia kondisi ini dapat ditemukan di beberapa tempat di Nusa Tenggara.
Di
antara energi terbarui, tenaga angin dan tenaga air saat ini merupakan energi
yang paling hemat biaya.
Gambar 3. Pemanfaatan Tenaga Angin
2.2 Sumber Energi Tak Terbarui
Keberadaan
sumber energi tak terbarui sangat terbatas, karena proses pembentukannya
memerlukan waktu sangat panjang (mencapai jutaan tahun). Proses pembentukannya
(kembali) berjalan sangat lama dibandingkan dengan eksploitasinya, sehingga
sumber energi tersebut dapat habis.
Sumber
Energi Tak Terbarui dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bahan bakar fosil dan bahan
bakar nuklir.
Bahan bakar fosil berupa
minyak bumi, gas bumi dan batu bara
yang selama jutaan tahun terbentuk dan tersimpan di dalam bumi, berasal dari mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan dan
binatang yang mati berjuta tahun silam. Proses pembentukan sumber energi fosil
memerlukan tekanan dan suhu tinggi yang terdapat di dalam bumi.
Cadangan Sumber Energi Fosil di Indonesia
Sumber Energi Tak Terbarui
|
Perkiraan Energi Tersisa
(tahun 1991)
|
Rata-rata Eksploitasi
(tahun 1991)
|
Sisa tahun
|
Minyak bumi
|
11 miliar barrel
|
0,515 miliar barrel
|
20 tahun
|
Gas alam
|
104 trilliun cubic feet
|
2,5 trilliun cubic feet
|
40 tahun
|
Batu bara
|
25 milliar ton
|
5 juta ton
|
5000 tahun
|
Minyak Bumi
Minyak bumi adalah cairan
berwarna hitam yang merupakan campuran bermacam-macam jenis molekul hidrogen-karbon,
sehingga bila dibakar akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O).
Minyak
bumi terdapat di bawah permukaan bumi pada kedalaman 500 - 2500 m. Untuk itu
minyak mentah ini harus dipompa keluar kemudian dialirkan ke instalasi
penyulingan minyak guna diproses untuk mendapatkan bermacam-macam jenis bahan
bakar minyak misalnya, (bensin, solar, minyak tanah dll ).
Selain
digunakan sebagai bahan bakar, minyak bumi juga dipakai untuk bahan baku dalam
industri plastik dan kimia.
Sebagai
sumber energi, minyak bumi sesuai untuk keperluan transportasi, misalnya untuk
bahan bakar kendaraan, karena mempunyai kandungan energi yang tinggi setiap
volumenya.
Gas Bumi
Proses
pembentukan minyak bumi selalu
diikuti oleh pembentukan gas bumi.
Gas bumi terutama terdiri dari gas metana
(CH4) yaitu sebesar 75 - 95% dan sedikit karbon dioksida (CO2) serta belerang.
Gas
bumi digunakan, misalnya untuk pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar gas
(LPG). Selain sebagai pemasok keperluan energi, gas bumi juga digunakan untuk
bahan baku dalam industri pupuk.
Gambar 4.
Pemanfaatan
Minyak dan Gas Bumi
Batu Bara
Proses
terbentuknya batu bara mirip dengan
proses terbentuknya sumber energi fosil lainnya seperti gas bumi dan minyak
bumi.
Batu
bara juga berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang dan mikroorganisme yang mati
jutaan tahun lalu, setelah melalui proses yang sangat lama disertai pengaruh
panas dan gerakan bumi kemudian membentuk lapisan-lapisan tebal dan tertimbun
di dalam tanah.
Batu
bara mudah dieksploitasi dan diangkut ke tempat tujuan. Terdapat dua sistem
penambangan batu bara, yaitu Pertambangan Dalam (Underground Mining) dan
Pertambangan Terbuka (Open Pit Mining).
Pertambangan
Dalam adalah sebuah tambang yang terdapat di dalam tanah memiliki satu atau
lebih terowongan yang menerobos masuk ke dalam lapisan batu bara. Melalui
sebuah terowongan itu, penambang-penambang membuat terowongan-terowongan lain
menuju ke lapisan batu bara.
Pertambangan
Open Pit adalah pertambangan batu bara yang terdapat di permukaan tanah, jadi
tidak memerlukan lubang yang dalam, tetapi hanya mengeruk lapisan tanah dan
memindahkannya ke tempat lain. Sesudah semua batu bara tergali, lapisan tanah
dikembalikan menjadi tanah pertanian atau diubah menjadi taman.
Batu
bara merupakan salah satu sumber energi yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Selain itu batu bara dapat juga digunakan di berbagai industri, antara lain
peleburan logam dan industri semen.
Di
Indonesia, batu bara banyak ditemukan di Kalimantan dan Sumatera. Persediaan
batu bara di Indonesia sangat melimpah dan diperkirakan dapat digunakan selama
beberapa abad mendatang bila angka tingkat eksploitasinya tetap seperti saat
ini.
Gambar 5.
Pemanfaatan
Batu Bara
Uranium
Sumber
energi tak terbarui selain bahan bakar fosil adalah bahan bakar nuklir. Uranium merupakan bahan bakar nuklir
utama. Seperti batu bara, uranium juga terdapat di dalam tanah, dan untuk
mengeksploitasinya harus dilakukan penambangan.
Energi
dari uranium tidak dilepaskan melalui proses pembakaran (seperti batu bara,
minyak bumi), tetapi melalui proses reaksi khusus berupa pemisahan inti atom yang akan menghasilkan energi
sangat besar. Pemisahan satu atom uranium akan melepaskan beberapa neutron yang akan membantu proses
pemisahan atom uranium lainnya. Proses pemisahan tersebut berjalan cepat
disertai energi tinggi berupa energi panas.
Energi
panas yang dihasilkan, antara lain digunakan untuk memanaskan air sehingga
terbentuk uap. Di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) uap tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
selanjutnya turbin akan menggerakkan generator listrik.
Dalam
proses pemisahan inti atom uranium, neutron-neutron dilepaskan disertai dengan
energi tinggi. Neutron-neutron ini membentuk suatu sinar khusus yang disebut
"sinar radioaktif". Sinar
radioaktif ini mengandung sangat banyak energi yang merugikan makhluk hidup,
karena sinar ini dapat menghancurkan sel tubuh, sehingga dapat mengakibatkan,
,antara lain leukemia dan kanker kulit.
Untuk
melindungi lingkungan hidup dari sinar
radioaktif, maka instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) harus dibangun sesuai dengan
persyaratan keamanan dan keselamatan.
Uranium telah
menjadi unsur mineral yang paling kontroversial di bumi ini. Di satu sisi uranium
diperlukan manusia untuk mendukung berbagai kegiatan, termasuk pengembangan
teknologi. Di seluruh dunia, hanya terdapat beberapa negara saja yang menguasai
teknologi nuklir. Tetapi di sisi lain, pemanfaatan uranium selalu diikuti oleh
rasa khawatir dari para penggunanya, misalnya rasa tidak aman dari bahaya
bocornya reaktor nuklir yang setiap saat dapat terjadi. Oleh karena itu, hanya
negara-negara berteknologi tinggi saja yang benar-benar mampu memanfaatkan
uranium sebagai bahan bakar.
Gambar 7.
Pemanfaatan
Bahan Bakar Nuklir Uranium
2.3 Teknik Pemanfaatan Energi
Prinsip Pembangkit Listrik
Untuk
mendapatkan energi listrik, dapat dimemanfaatkan bermacam-macam sumber energi, misalnya tenaga air,
tenaga angin, bahan bakar fosil, dan bahan bakar nuklir.
Dengan
memakai sumber energi tersebut, diperoleh tenaga untuk menggerakkan turbin yang akan mengaktifkan generator listrik. Energi listrik yang
dihasilkan harus diubah menjadi tegangan yang sesuai untuk transmisi (dengan
alat transformator). Setelah proses
ini, arus listrik dialirkan melalui
jaringan kabel transmisi ke daerah yang memerlukan.
Terdapat
dua jenis turbin sebagai penggerak generator yaitu Turbin Mekanik dan Turbin
Uap.
Turbin
Mekanik digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan tenaga angin. Turbin Uap digunakan pada pembangkit
listrik berbahan bakar fosil dan nuklir, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG), dan
Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP).
Dari
uraian di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa proses sampai energi
listrik tersebut dapat digunakan oleh konsumen.
Proses tersebut meliputi berbagai perubahan bentuk energi yang selalu mengakibatkan kerugian energi.
Contoh:
Proses
pembentukan energi listrik dari bahan bakar batu bara ialah: Batu bara dibakar
di dalam ketel uap untuk mendapatkan energi panas. Selanjutnya energi panas di
dalam ketel uap diubah ke bentuk energi gerak untuk mengaktifkan generator.
Generator akan merubah energi gerak menjadi energi listrik. Energi listrik
bertegangan rendah yang dihasilkan oleh generator, selanjutnya melalui
transformator, diubah menjadi tegangan tinggi agar tidak banyak energi yang
hilang. Sebelum diteruskan ke jaringan listrik, energi listrik bertegangan
tinggi itu ditransfer lagi melalui transformator ke tegangan rendah, sesuai
keperluan konsumen.
Gambar 8.
Prinsip
Pembangkitan Listrik
Gambar 9.
Turbin
Air dan Turbin Uap
Sel Surya
Dengan
menggunakan sebuah sel surya dapat
diperoleh energi listrik langsung dari sinar matahari. Teknologi yang
memanfaatkan sinar matahari untuk mendapatkan tenaga listrik melalui sel surya
disebut Fotovoltaik.
Sel
surya terbuat dari bahan silikon yang dilapisi bahan kimia khusus. Ketika sinar
matahari menyinari sel, elektron-elektron
dilepaskan dan mengalir ke seluruh lapisan-lapisan kimia yang ada di permukaan
sel, sehingga menghasilkan arus listrik
kecil yang dihimpun di konduktor logam. Apabila digunakan banyak sel-sel surya,
maka akan dapat dihasilkan arus listrik yang besar.
Contoh:
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Bila
kebutuhan listrik sedikit, dapat digunakan satu unit fotovoltaik (panel) yang terdiri atas beberapa sel surya. Satu
unit fotovoltaik akan bermanfaat bila digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik yang sifatnya terbatas, misalnya rumah tangga atau desa kecil.
Di
Indonesia, proyek percontohan PLTS pertama dibangun di desa Sukatani-Sukabumi
(Jawa Barat). Saat ini sudah terdapat lebih dari 20.000 unit PLTS yang
dikembangkan di Indonesia, antara lain di propinsi Jawa Barat, Jawa Timur,
Kalteng, Kalsel, dan Sulsel.
Kolektor Surya atau Pemanas Air Tenaga
Surya
Kolektor Surya dapat
digunakan untuk memanaskan air. Sama seperti sel surya, sumber energi utama
kolektor surya adalah sinar matahari. Kolektor surya terdiri dari kotak
kolektor yang permukaannya dilapisi kaca sedangkan dasarnya di cat hitam. Di
dalam kotak kolektor tersebut dipasang pipa-pipa yang dialiri air. Dasar kotak
kolektor yang berwarna hitam akan menyerap sinar matahari sehingga terdapat
panas dalam kotak tersebut. Karena itu air di dalam pipa menjadi hangat dan
dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga (mandi, memasak dll.)
Gambar 10.
Pemanfaatan
Sinar Matahari
Gambar 11.
Kolektor
Surya
3. KONSERVASI DAN PENGHEMATAN ENERGI
Energi
merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari, misalnya dalam bidang
industri, dan rumah tangga. Saat ini di Indonesia pada umumnya masih digunakan sumber energi fosil (sumber energi tak
terbarui) untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Sumber energi fosil merupakan
sumber energi yang dapat habis. Untuk itu dalam pemanfaatan energi diperlukan
kebijakan dan pengaturan yang lebih baik dan terencana, yang dikenal sebagai konservasi energi. Konservasi energi
adalah penggunaan energi disertai usaha-usaha mencari teknologi baru dengan
memanfaatkan sumber energi terbarui (misalnya
sinar matahari, tenaga air, panas bumi) dengan lebih efisien. Untuk jangka
panjang hal itu dapat berarti, menggunakan energi sedemikian rupa sehingga
dapat menekan kerugian energi seminimal mungkin. Sedangkan untuk jangka pendek,
konservasi energi dapat dilakukan melalui langkah-langkah penghematan energi.
Oleh
karena itu diperlukan usaha pengelolaan energi untuk mencapai keserasian antara
kebutuhan dan penyediaan energi sedemikian rupa, sehingga sumber energi tidak
cepat habis dan berdampak kecil terhadap lingkungan.
Meningkatnya
kebutuhan energi di dalam negeri disebabkan beberapa faktor, misalnya
pertambahan penduduk, industrialisasi, peningkatan transportasi dan penggunaan
listrik.
Penting
diketahui bahwa konservasi energi hanya dapat mengurangi tingkat pertumbuhan
kebutuhan energi di Indonesia selama beberapa tahun mendatang.
Terdapat
empat instrumen untuk melaksanakan konservasi
energi, yaitu informasi, insentif, pengaturan dan harga energi.
- Instrumen informasi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konservasi energi, mencakup kampanye hemat energi, antara lain penyuluhan hemat energi, pelatihan konservasi energi, pendidikan.
- Instrumen insentif merupakan faktor pendorong para pengguna energi agar berupaya melaksanakan program konservasi energi, mencakup program, antara lain, keringanan pajak, keringanan bea masuk, pinjaman lunak.
- Instrumen pengaturan bertujuan agar program konservasi energi dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu.
- Instrumen harga energi merupakan alat yang sangat efektif untuk mendorong pemanfaatan energi secara efisien. Proyek konservasi energi dipandang kurang penting, karena harga minyak bumi masih murah dan terjangkau masyarakat, sehingga mereka tidak melihat perlunya konservasi energi sepanjang mereka tidak terbebani harga minyak bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar